Pemuda Lokal Ciptakan Inovasi Energi Terbarukan dari Limbah Plastik

Jakarta, 29 Mei 2024 — Inovasi dalam bidang energi terbarukan kembali hadir dari tangan pemuda Indonesia. Seorang pemuda asal Surabaya, Ahmad Rafiq (25), berhasil menciptakan solusi cerdas dalam mengolah limbah plastik menjadi sumber energi terbarukan. Inovasi ini tidak hanya berpotensi mengurangi jumlah limbah plastik yang mengotori lingkungan, tetapi juga dapat menjadi alternatif energi yang ramah lingkungan.

Ahmad, lulusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menjelaskan bahwa proyek ini bermula dari keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan yang tercemar oleh sampah plastik. “Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Saya merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ini,” ujar Ahmad dalam sebuah wawancara.

Proses yang dikembangkan Ahmad melibatkan teknologi pirolisis, sebuah metode yang memanfaatkan panas tinggi untuk menguraikan limbah plastik menjadi bahan bakar cair. Limbah plastik yang sudah dipisahkan dan dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis. Hasil dari proses ini adalah bahan bakar cair yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar minyak konvensional.

Keunggulan dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk mengolah berbagai jenis plastik, termasuk yang selama ini sulit untuk didaur ulang. Ahmad menyebutkan bahwa satu kilogram limbah plastik dapat menghasilkan sekitar 700 ml bahan bakar cair. “Ini adalah langkah besar menuju pengurangan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan mempromosikan ekonomi sirkular,” tambahnya.

Inovasi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan pemerintah setempat. Dr. Budi Santoso, dosen senior di ITS, menyatakan bahwa proyek ini merupakan terobosan penting dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan. “Kami sangat bangga dengan pencapaian Ahmad. Proyek ini tidak hanya menunjukkan kreativitas dan kemampuan teknis, tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan,” kata Dr. Budi.

Pemerintah kota Surabaya juga menyatakan dukungannya terhadap inovasi ini. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyebutkan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan dan fasilitas untuk pengembangan lebih lanjut dari proyek ini. “Kami melihat potensi besar dalam teknologi ini untuk membantu mengatasi masalah sampah plastik di kota kami. Kami akan berusaha untuk mendukung penuh upaya ini,” ujar Risma.

Saat ini, Ahmad sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi proses dan memperbesar skala produksinya. Ia berharap, dalam waktu dekat, teknologi ini dapat diimplementasikan secara luas dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Inovasi Ahmad Rafiq menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan dedikasi, masalah lingkungan yang kompleks dapat diatasi. Semoga, langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak pemuda Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *