13 Titik di Palembang Terendam Banjir Akibat Hujan Deras, Ketua DPRD: “Pengerukan Sungai dan Kolam Retensi Saat Kemarau!”

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palembang, ketinggian air di beberapa titik jalan utama mencapai hingga 50 cm. Banjir ini juga menyebabkan puluhan rumah warga terendam air.

Menanggapi situasi ini, Ketua DPRD Kota Palembang, Zainal Abidin, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi banjir. Zainal meminta agar Pemkot segera melakukan pengerukan sungai dan kolam retensi saat musim kemarau.

“Saya meminta agar instansi terkait untuk optimal mengatasi banjir atau genangan air di kota Palembang, dengan melakukan pengerukan anak sungai dan kolam retensi saat musim kemarau, dan untuk sekarang optimalkan pompa untuk mengatasi genangan air sementara,” kata Zainal Abidin, Minggu (14/4/2024).

Zainal menjelaskan bahwa pengerukan sungai dan kolam retensi saat musim kemarau akan membantu menampung air hujan dan mencegah terjadinya banjir. Ia juga meminta Pemkot untuk melakukan pemeliharaan drainase secara rutin.

“Genangan banjir ini menjadi evaluasi Pemkot Palembang untuk melakukan gerakan saat musim kemarau nanti, jangan nanti saat musim kemarau tidak ada hujan dan genangan air malah didiamkan. Justru saat musim kemarau nanti kita evaluasi dari kejadian kemarin khususnya titik banjir. Kita harus lakukan pengerukan kolam retensi dan sebagainya untuk mengantisipasi banjir ini,” jelas Zainal.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan bahwa Pemkot Palembang sudah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi banjir. Dewa menjelaskan bahwa Pemkot telah melakukan penyedotan air di 13 titik di Palembang terendam banjir.

“Sejauh ini penanganan banjir di Kota Palembang melakukan penanganan mulai dari penyedotan air dengan mengerahkan tim dari Dinas PUPR dan terkait dan dibantu mesin pompa air,” ungkap Dewa.

Dewa juga menjelaskan bahwa Pemkot sudah melakukan pengerukan anak sungai dan kolam retensi, termasuk drainase di dalam lorong.

“Saran Ketua DPRD sudah kita lakukan namun memang debit air hujan tinggi, dan ada kendala beberapa pompa penyedot air yang tak hidup,” ungkapnya.

Dewa meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat menyumbat drainase dan memperparah banjir.

Banjir di Palembang ini bukan merupakan kejadian pertama kali. Pada tahun 2023, Palembang juga dilanda banjir besar yang menyebabkan kerusakan parah dan kerugian ekonomi yang significant.

Pemerintah Kota Palembang perlu mengambil langkah-langkah yang lebih serius dan permanen untuk mengatasi masalah banjir ini.

Pengerukan sungai dan kolam retensi saat musim kemarau, pemeliharaan drainase secara rutin, dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Dampak Banjir

Banjir di Palembang ini menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti:

  • Gangguan aktivitas masyarakat: Banjir menyebabkan banyak warga terjebak di rumah mereka dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat, terutama bagi para pedagang dan pengusaha kecil.
  • Kerusakan infrastruktur: Banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan rumah warga. Kerusakan ini membutuhkan biaya yang besar untuk diperbaiki.
  • Gangguan kesehatan: Banjir dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, leptospirosis, dan penyakit kulit. Hal ini dapat memperparah kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Upaya Penanganan Banjir

Pemerintah Kota Palembang telah melakukan berbagai upaya untuk menangani 13 titik di Palembang terendam banjir:

  • Penyedotan air: Pemkot telah mengerahkan tim dari Dinas PUPR dan terkait untuk melakukan penyedotan air di beberapa titik yang terendam banjir.
  • Pengerukan sungai dan kolam retensi: Pemkot telah melakukan pengerukan anak sungai dan kolam retensi untuk menampung air hujan dan mencegah terjadinya banjir.
  • Pemeliharaan drainase: Pemkot telah melakukan pemeliharaan drainase secara rutin untuk memastikan kelancaran aliran air.

13 titik di Palembang terendam banjir merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan solusi jangka panjang yang komprehensif. Pemerintah Kota Palembang perlu bekerja sama dengan masyarakat dan semua pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *