Kontroversi Viktor Axelsen Gagal Melangkah ke Semifinal All England Setelah Dikalahkan Ginting

Kontroversi Viktor AxelsenTunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen, mengalami kekalahan yang memilukan saat dia kalah dari Anthony Sinisuka Ginting di perempat final All England Open 2024. Pertandingan yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada Sabtu (16/3/2024) ini menjadi momen yang penuh drama dan kontroversi.

Kekalahan ini menambah daftar panjang puasa gelar Axelsen tahun ini, sementara Ginting meraih kemenangan pertamanya atas Axelsen sejak semifinal Indonesia Masters 2020. Pertandingan yang diwarnai dengan intensitas tinggi mencapai puncak ketegangan pada gim ketiga, di mana skor imbang 18-18.

Kontroversi pun muncul ketika sebuah netting dari Axelsen yang bergulir tipis di net disambar langsung oleh Ginting, menghasilkan poin yang sangat krusial bagi pemain Indonesia tersebut. Axelsen merasa bahwa Ginting melakukan fault karena menurutnya shuttlecock belum melewati net, dan langsung memprotes keputusan wasit Fabio Betto asal Italia. Namun, wasit memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran dari Ginting.

Kekecewaan Axelsen terhadap keputusan ini sangat terlihat; dia berteriak, menunjukkan gestur tidak terima, dan bahkan berbicara dengan tatapan tajam kepada Ginting saat bersalaman, mengatakan agar Ginting mentraktirnya kopi jika tayangan ulang membuktikan bahwa pengembaliannya memang fault. Situasi memanas tersebut membuat Axelsen meninggalkan lapangan terlebih dahulu sebelum menunggu Ginting dan wasit.

Dalam wawancara pasca-pertandingan, Axelsen menyampaikan rasa frustrasi dan kekecewaannya kepada media Denmark. “Saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan. Tentu saja sangat sedih dan frustrasi,” ucap Axelsen.

Ginting, dari pihaknya, menjelaskan bahwa dia tidak merasa ada pelanggaran dalam situasi tersebut dan bahwa keputusan wasit tidak dapat diubah. “Mungkin kalau saya di posisi dia juga akan sama reaksinya. Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya juga hari ini,” kata Ginting, menambahkan bahwa dia telah menyampaikan hal ini kepada Axelsen setelah pertandingan.

Kontroversi dan dramatika dalam pertandingan ini menegaskan betapa pentingnya faktor mental dan emosional dalam olahraga. Meskipun Axelsen mungkin merasa diuntungkan oleh keputusan wasit yang kontroversial, akhirnya Ginting yang keluar sebagai pemenang, dan kemenangan ini tentu menjadi tonggak bersejarah bagi karirnya.

Pertandingan ini juga menunjukkan bahwa All England Open 2024 tidak hanya tentang keterampilan teknis dan fisik para pemain, tetapi juga tentang keberanian, mentalitas, dan kemampuan untuk menghadapi tekanan dalam situasi yang sulit. Semua elemen ini membuat turnamen ini menjadi salah satu yang paling dinantikan dalam kalender bulu tangkis dunia.

Meskipun Axelsen mungkin merasa kecewa dengan hasil pertandingan ini, kemenangan Ginting merupakan bukti dari semangat juang yang tinggi dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi situasi yang sulit. Ini juga menunjukkan bahwa bulu tangkis Indonesia terus menunjukkan keberanian dan potensi untuk bersaing di tingkat tertinggi dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *