Pengobatan Kanker Paru Sel Kecil Menjanjikan Harapan Hidup Lebih Lama

Pengobatan Kanker ParuDalam dunia kesehatan, terutama di bidang onkologi, dokter terus berupaya menemukan solusi dan terobosan baru untuk meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian tinggi adalah kanker paru sel kecil (small cell lung cancer). Menurut Dr. Andhika Rachman, seorang dokter konsultan hematologi onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, pasien dengan kanker paru sel kecil memiliki harapan hidup yang sangat kecil.

Pada umumnya, ketika kanker paru sel kecil sudah mencapai stadium lanjut, harapan hidup pasien bukan lagi hitungan tahun, tetapi hanya hitungan bulan. Dr. Andhika menyatakan bahwa pasien yang baru terdiagnosa kanker paru sel kecil rata-rata hanya bertahan 3 bulan setelah pemeriksaan. Angka ini menunjukkan tingkat kesulitan dalam menangani jenis kanker ini dan mendesak perlunya terobosan baru dalam pengobatan.

Dalam konteks ini, seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan, ditemukan terobosan baru yang menjanjikan. Salah satu pengobatan terbaru yang menonjol adalah serplulimab, sebuah alternatif pengobatan kanker paru sel kecil yang menjanjikan efek samping yang minimal.

Menurut Dr. Andhika, serplulimab merupakan terobosan baru untuk pasien kanker paru sel kecil dengan tambahan antibodi imunoterapi. Hasilnya cukup baik, dan yang lebih penting, efek sampingnya minimal. Kanker paru sel kecil sendiri memiliki porsi penderita sekitar 15 persen dari total kasus kanker paru-paru, sedangkan non-small cell lung cancer mencakup 85 persen.

Penyebab utama dari kanker paru sel kecil adalah merokok, dengan 99 persen kasus terkait langsung dengan perokok, termasuk penggunaan rokok elektrik. Fakta menunjukkan bahwa angka ketahanan hidup untuk kanker paru sel kecil hanya sekitar 7 persen dalam lima tahun, dan banyak kasus tidak terdiagnosa dengan baik.

Dalam penelitiannya, Dr. Andhika menjelaskan bahwa serplulimab dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 24 bulan menjadi 43,1 persen pada pasien dengan stadium lanjut. Ini adalah perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan tidak melakukan pengobatan serplulimab, yang hanya memberikan angka harapan hidup sekitar 7 persen pada stadium yang sama.

Serplulimab bekerja sebagai pelengkap dari pengobatan kanker yang sudah ada, seperti pembrolizumab, atezolizumab, dan durvalumab, yang semuanya berfokus pada pengobatan sel antibodi. Serplulimab memiliki kemampuan untuk langsung mematikan sel kanker atau berfungsi sebagai imunoterapi PD-L1.

Keunggulan lain dari serplulimab adalah kemampuannya untuk dikombinasikan dengan pengobatan kemoterapi, terutama pada pasien yang sudah masuk kategori geriatri dan sering terpapar kemoterapi. Imunoterapi ini umumnya digunakan setelah hasil biopsi menunjukkan tingginya tingkat Microsatellite Instability (MSI) pada tumor.

Dengan adanya terobosan ini, diharapkan pengobatan kanker paru sel kecil dapat menjadi lebih efektif dan memberikan harapan hidup yang lebih panjang bagi para pasien. Meskipun masih dalam tahap penelitian, namun temuan ini membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam pengobatan kanker paru sel kecil dan jenis kanker lainnya. Terus berlanjutnya penelitian dan inovasi di bidang kesehatan merupakan langkah positif dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi para penderita kanker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *