Seorang perempuan di Palembang bernama Riski Mentari Putri alias Tari (24) membagikan curhatannya tentang pembatalan pernikahannya di media sosial, yang kemudian menjadi viral. Tari mengunggah momen lamarannya dengan sang kekasih lewat akun Instagram pribadinya @RMNTARI. Namun, bahagia itu berubah menjadi pilu saat Tari mengaku sang kekasih kabur tanpa alasan yang jelas.
Dalam unggahannya, Tari bahkan mencoret wajah calon suaminya dalam foto lamaran mereka. Dia menyatakan bahwa rencana pernikahan mereka yang semula dijadwalkan pada Juni 2024 harus batal. Tari merasa kebingungan karena sang kekasih tiba-tiba sering melamun tanpa memberikan penjelasan yang jelas saat ditanya.
Setelah merasa bahwa komunikasi mereka mandek, Tari meminta sang kekasih yang bekerja di Jakarta untuk pulang ke Palembang agar bisa berbicara secara langsung. Namun, setelah sang kekasih kembali bekerja, Tari menyadari bahwa WhatsApp-nya telah diblokir tanpa alasan yang jelas.
Keesokan harinya, keluarga dari calon suami datang dan menyampaikan bahwa pernikahan mereka dibatalkan. Menurut Tari, ini bukanlah kali pertama pembatalan ini terjadi. Tari mengaku tidak mendapat penjelasan atau kabar apapun dari pihak calon suami, yang membuatnya merasa kecewa.
Meski begitu, Tari menegaskan bahwa dia membagikan ceritanya di media sosial atas kemauannya sendiri dan dalam kondisi sadar. Dia ingin berbagi pengalaman agar orang lain tidak mengalami hal yang sama. Tari juga menyatakan bahwa meskipun tidak tahu alasan pasti dari pembatalan tersebut, dia telah merelakannya dan tidak ingin terpuruk karena kejadian tersebut.
Tari melanjutkan dengan mengungkapkan bahwa pembatalan pernikahan itu diputuskan oleh keluarga sang kekasih, yang sebelumnya telah berencana untuk menikah pada tanggal 27 Januari 2024, tetapi ditunda hingga 30 Juni 2024.
Tari merinci bahwa proses lamarannya dilakukan pada Oktober 2023, yang bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-24. Namun, setelah dua kali penundaan tersebut, akhirnya pernikahan mereka batal secara sepihak tanpa penjelasan yang memadai.
Meskipun tidak mendapat kabar atau alasan yang jelas dari pihak calon suami, Tari menyatakan bahwa dia telah merelakan semua ini. Dia menegaskan bahwa dia tidak ingin terpuruk akibat kejadian tersebut dan mencoba menerima situasi dengan lapang dada.
Tari menutup dengan menyampaikan bahwa sampai saat ini, tidak ada kabar dari sang kekasih yang menghilang begitu saja setelah pembatalan pernikahan. Dengan itu, Tari menegaskan tekadnya untuk tetap melangkah maju dan tidak membiarkan kejadian ini menghambat langkahnya ke depan.