Peluang dan Tantangan Program Magang Internasional Mahasiswa Indonesia di Australia

AMPERA – Guna memfasilitasi program magang internasional yaitu magang Merdeka Belajar di Australia, Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, bersama Indonesia Business Council (IBC) Australia serta kantor perwakilan pemerintah RI di Australia menyelenggarakan diskusi mengenai peluang dan tantangan mendatangkan mahasiswa magang dari Indonesia ke Australia.

Diskusi yang berlangsung pada tanggal 20 Desember 2023 di Kota Sydney ini dihadiri oleh perwakilan dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney dan kantor perwakilan PT Garuda Indonesia Sydney.

Dalam diskusi tersebut, Atdikbud Najib menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini sudah mengirim ratusan mahasiswa sarjana dan vokasi untuk studi selama satu semester di Australia dengan beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Namun begitu, menurutnya masih banyak permintaan dari kampus di Indonesia untuk bisa mengirim mahasiswa praktek lapang atau magang ke Australia.

“Magang di Australia akan memberikan pembelajaran dan pengalaman internasional yang berarti bagi mahasiswa, oleh karenanya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya diaspora pengusaha di Australia,” tutur Najib.

Najib mengungkapkan bahwa program magang internasional bukan hanya di perusahaan, tetapi juga bisa di kantor pemerintah, sekolah, maupun lembaga penelitian. “Jadi kita sesuaikan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa dan kebutuhan pembelajaran dari kampus masing-masing,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, masing-masing peserta yang hadir menyatakan dukungan penuhnya pada program magang internasional yang merupakan salah satu implementasi dari Merdeka Belajar. Seluruh kantor perwakilan RI di Sydney dan pimpinan IBC Australia siap membantu mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Australia, baik di kantor perwakilan pemerintah RI maupun di perusahaan yang dimiliki oleh diaspora Indonesia.

Kepala ITPC Sydney, Christhophorus Barutu, mengatakan siap menerima mahasiswa Indonesia yang ingin belajar mempromosikan produk-produk Indonesia di Australia. Purwa Adi Gurnita, General Manager Garuda Indonesia di Sydney mengatakan Garuda sudah merencanakan apa saja yang diperlukan jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Garuda Indonesia Sydney.

Sementara itu, Kepala IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo, mengatakan siap memfasilitasi jika ada mahasiswa Indonesia yang ingin belajar dan terlibat dalam aktivitas promosi investasi di Australia.

Presiden IBC Australia, Josep Rustam, mengaku senang dengan adanya program magang internasional dan siap mensosialisasikan kepada para diaspora pengusaha yang tergabung dalam IBC Australia. Namun begitu, Josep juga mengingatkan agar dipelajari betul mengenai visa yang memungkinkan bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa melakukan magang di Australia.

“Jika perusahaan ingin menerima magang dari luar negeri, biasanya mereka akan diminta untuk menjadi sponsor, hal ini perlu diperhatikan lagi bagaimana teknisnya, jangan sampai juga ini menjadi sulit bagi kedua belah pihak,” tutup Rustam.

Peluang dan Tantangan

Diskusi yang berlangsung di Sydney ini memberikan gambaran bahwa peluang program magang internasional mahasiswa Indonesia di Australia sangatlah besar. Dukungan dari pemerintah, kantor perwakilan RI, diaspora pengusaha, dan perusahaan-perusahaan di Australia sangatlah kuat.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diantisipasi, salah satunya adalah masalah visa. Visa magang untuk mahasiswa internasional di Australia biasanya memiliki syarat yang ketat, termasuk persyaratan sponsor dari perusahaan yang menerima magang. Hal ini bisa menjadi kendala bagi perusahaan-perusahaan di Australia yang ingin menerima magang dari mahasiswa Indonesia.

Selain itu, masalah bahasa juga bisa menjadi tantangan tersendiri. Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Australia belum memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai. Hal ini bisa menjadi masalah bagi mahasiswa dalam berkomunikasi dengan rekan kerja dan menyelesaikan tugas-tugas magang.

Berdasarkan diskusi yang berlangsung di Sydney, ada beberapa rekomendasi yang bisa diberikan untuk meningkatkan peluang dan mengatasi tantangan program magang internasional mahasiswa Indonesia di Australia.

Pertama, perlu ada kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, kantor perwakilan RI, diaspora pengusaha, dan perusahaan-perusahaan di Australia untuk merumuskan kebijakan dan prosedur yang memudahkan proses magang bagi mahasiswa Indonesia.

Kedua, perlu ada program pelatihan bahasa Inggris bagi mahasiswa Indonesia yang ingin magang di Australia. Program pelatihan ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah, kantor perwakilan RI, atau diaspora pengusaha.

Ketiga, perlu ada kampanye dan sosialisasi yang lebih gencar untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang program magang internasional di kalangan mahasiswa dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Dengan adanya kerja sama dan upaya yang serius dari semua pihak, program magang internasional mahasiswa Indonesia di Australia bisa menjadi salah satu program unggulan dalam implementasi Merdeka Belajar. Program ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran internasional yang berharga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *