WARTAINDONESIA – Monyet bekantan (Nasalis larvatus) merupakan salah satu primata endemik Indonesia yang hanya dapat ditemukan di Kalimantan. Monyet ini memiliki ciri khas yang sangat unik, yaitu hidungnya yang besar dan panjang seperti pinikio.
Monyet bekantan termasuk dalam famili Cercopithecidae, subfamili Colobinae, dan genus Nasalis. Monyet ini memiliki ukuran tubuh yang sedang, dengan panjang tubuh sekitar 60-70 cm dan berat sekitar 10-15 kg. Nasalis larvatus jantan memiliki hidung yang lebih panjang dan besar daripada Nasalis larvatus betina.
Monyet bekantan hidup di hutan hujan tropis Kalimantan. Monyet ini merupakan hewan arboreal, yang berarti lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon. Nasalis larvatus merupakan hewan herbivora, yang berarti makanan utamanya adalah buah-buahan, daun, dan bunga.
Monyet ini merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil, yang terdiri dari sekitar 10-20 individu. Kelompok Nasalis larvatus dipimpin oleh seekor jantan dominan. Nasalis larvatus merupakan hewan yang sangat setia kepada kelompoknya.
Monyet bekantan merupakan hewan yang terancam punah. Populasi Nasalis larvatus terus menurun karena deforestasi, perburuan, dan perdagangan ilegal. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Nasalis larvatus sebagai hewan yang dilindungi.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang monyet tersebut:
- Hidung monyet bekantan memiliki fungsi yang belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli berpendapat bahwa hidung yang besar dan panjang berfungsi untuk menarik perhatian lawan jenis, sedangkan ahli lainnya berpendapat bahwa hidung yang besar dan panjang berfungsi untuk menghantarkan suara lebih baik.
- Monyet ini merupakan hewan yang sangat pintar. Monyet ini dapat belajar untuk menggunakan alat dan memecahkan masalah.
- Monyet ini merupakan hewan yang sangat setia kepada pasangannya. Monyet ini akan kawin seumur hidup.
Monyet bekantan merupakan hewan yang unik dan menarik. Monyet ini merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang harus dilestarikan.(MIS)