Pagar Alam – Gudang Teh Gunung Dempo salah satu objek wisata sejarah dan budaya yang terletak di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia.
Gudang ini dibangun pada tahun 1929 oleh perusahaan Belanda, NV Lanbouw Maata Chapij, dan merupakan sisa peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Gudang ini memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk menyimpan teh yang baru dipetik, sedangkan lantai kedua digunakan untuk memproses teh.
Pada masa penjajahan Belanda, Gudang Teh Gunung Dempo pernah menjadi tempat penyiksaan para pejuang kemerdekaan. Para pejuang yang ditangkap oleh Belanda akan disiksa di gudang ini sebelum dikirim ke penjara.
Salah satu pejuang yang pernah disiksa di gudang ini adalah Raden Soedjono, seorang pejuang kemerdekaan dari Pagar Alam. Raden Soedjono ditangkap oleh Belanda pada tahun 1949 dan disiksa di gudang ini selama beberapa hari.
Gudang Teh Gunung Dempo kini telah menjadi salah satu objek wisata yang populer di Kota Pagar Alam. Gudang ini menjadi daya tarik bagi wisatawan karena memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
Selain itu, Gudang Teh Gunung Dempo juga memiliki pemandangan yang indah. Gudang ini terletak di tengah perkebunan teh yang luas dan hijau. Pengunjung dapat menikmati pemandangan perkebunan teh dari atas gudang.
“Gudang Teh Gunung Dempo merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Kota Pagar Alam,” kata Budiman, salah satu wisatawan yang berkunjung ke gudang ini. “Gudang ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta pemandangan yang indah.”
Pemerintah Kota Pagar Alam berencana untuk mengembangkan Gudang Teh Gunung Dempo menjadi objek wisata sejarah dan budaya yang lebih menarik. Rencananya, gudang ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata, seperti museum, taman, dan tempat parkir.
Pengembangan Gudang Teh Gunung Dempo diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Pagar Alam dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.(ANF)